Sunday, May 28, 2017
Beberapa
pulau terlihat teronggok di samudera. Deburan ombak yang saling berkejaran
terlihat indah nian dipandang mata. Laut yang biru, memedarkan kemilau senja
yang sedikit demi sedikit mulai tampak. Melengkung indah di kaki langit.
Pemandangan itulah yang akan dirasakan ketika pertama kali sampai di Puncak
Aceh Jaya, Geurutee.
Teriknya
matahari, tak menghalangi perjalanan kami melintasi jalan raya Aceh di lintas
barat Sumatera. Aspal yang mengkilat di jalanan, membuat kami harus beberapa
kali berhenti sekedar untuk beristirahat. Rumah-rumah penduduk mulai jarang
terlihat. Jalanan lurus yang sedari tadi terasa monoton berubah penuh liukan.
Semakin lama, semakin tinggi. Panas yang tadi tak terkira kian berganti sejuk
dengan angin sepoi-sepoi yang saling beradu tangkas.
Pepohonan
hijau semakin tertata rapi di kanan jalan. Sementara sebelah kiri kami adalah
tebing-tebing tinggi yang menghadap langsung ke Samudera Hindia. Kawanan monyet
terlihat hilir mudik di jalan raya.
Saya
kira kami telah tersesat di hutan belantara, namun ternyata tidak. Beberapa
menit kemudian kami pun sampai di warung-warung bambu yang berjejer di pinggir
tebing. Di sampingnya berbaris rapi motor-motor para wisatawan. Ternyata inilah
yang kami cari. Puncak Geurutee.
***
Kurang
lebih satu setengah jam perjalanan kami lalui, dari Kota Banda Aceh dengan
mengendarai sepeda motor. Saya bersama Kautsar teman sewaktu kuliah di IPB, warga Aceh asli yang menemani
perjalanan kali ini. Kami melepas penat dengan bergabung bersama beberapa
pengunjung lain di dalam warung. Dan seketika mata saya tak bisa berkedip.
Keindahan
alam dari Puncak Geurutee ini benar-benar mempesona. Lelah yang sedari tadi
menyapa seolah hilang begitu saja. Siapapun pasti akan terpikat akan panorama
dari ketinggian ini. Pesona Aceh Jaya yang akan memukau setiap mata.
Untungnya
kami, pengunjung tidak terlalu ramai karena datang di hari biasa. Jika akhir
pekan menjelang, tempat ini akan sangat penuh dengan wisatawan dari berbagai
penjuru kota, bahkan dari luar Aceh. Tak salah memang, kawasan ekowisata yang
baru terkenal akhir-akhir ini mencuri perhatian banyak penikmat keindahan.
Pemandangan laut lepas dari pinggir tebing terhampar jelas.
Beberapa
pulau terlihat teronggok di samudera. Deburan ombak yang saling berkejaran
terlihat indah nian dipandang mata. Laut yang biru, memedarkan kemilau senja
yang sedikit demi sedikit mulai tampak. Melengkung indah di kaki langit. Perahu-perahu
nelayan nampak bertebar dibawahnya. Menjaring ikan, berlayar mencari
penghidupan.
Hamparan
sawah dengan pohon tinggi menjulang di sisi kirinya, menjadi pembatas antara
daratan dan lautan. Sebuah perpaduan yang pas di pandang mata.