Wednesday, November 12, 2014
Bogor – 9 Nopember 2014
Decak kagum penonton terlihat ketika pawai yang dimulai dari lapangan rektorat
Andi Hakim Nasution menuju GWW, penonton yang memenuhi jalan utama kampus
tersebut berdecak kagum menyaksikan proses adat kenduri sko yang disertai
dengan atraksi benceak. Ini adalah bagian dari acara Gebyar Nusantara yang
diikuti oleh Ikatan Mahasiswa Kerinci Bogor (IMKB).
Acara pameran budaya
dari setiap daerah yang diadakan oleh BEM KM IPB setiap tahun nya ini
menampilkan 22 organisasi mahasiswa daerah dari seluruh Indonesia. Dan ini
adalah penampilan perdana dari organisasi mahasiswa Kerinci dan Sungai Penuh
dalam acara bergengsi tahunan tersebut.
Kemeriahan tidak hanya
terlihat ketika pawai, namun juga ketika sesi penampilan yang diselenggarakan
di gedung Graha Widya Wisuda IPB yang menampilkan teater musikal tentang
Dalideu.
Selain teater musikal,
penampilan juga disertai dengan pno, penyerahan peti pusako, nyarou, dan
beberapa tari kreasi yang diiringi lagu ngasaoh. Kemeriahan juga terlihat pada
pagi hari ketika karnaval yang dimulai dari lapangan rektorat Andi Hakim
Nasution menuju GWW, penonton yang memenuhi jalan utama kampus tersebut
berdecak kagum menyaksikan proses adat kenduri sko yang disertai dengan atraksi
benceak.
Stand Kerinci yang
berada di pintu masuk GWW pun menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung,
stand yang menyerupai atap masjid Agung Pondok Tinggi di Kota Sungai Penuh ini
menyajikan pameran galeri wisata Kerinci dan Sungai Penuh serta produk-produk
khas Kerinci seperti makanan dodol kentang, sirup kayu manis, teh kayu Aro,
Kopi nur, serta beberapa snack tradisional
Kerinci.
“Saya seolah-olah sedang
berada tepat di Kerinci dengan alamnya yang indah” ungkap Ryma, salah seorang
pengunjung stand yang berasal dari Majalengka, Jawa Barat.
Walau dengan
keterbatasan sumberdaya, Ikatan Mahasiswa Kerinci Bogor akhirnya bisa
mewujudkan target untuk bisa mengikuti event tahunan budaya paling bergengsi di
kampus IPB ini. Kecintaan pada kampung halaman, membuat semua halangan yang ada
bisa kami lalui untuk memperkenalkan budaya Kerinci di kalangan mahasiswa
lainnya.