Wednesday, January 29, 2014
Matahari bersinar
terang siang jum’at ini. Ah, semoga kutemukan ia kembali d Bogor nanti.
Perjalanan pulang melewati jembatan gantung
13.30
Setelah beres-beres,
kami bergegas menuju jembatan gantung. Menunggu jemputan aa Djarot yang katanya
akan datang menjemput jam 14.00. Dan kontraksi di perut mulai datang lagi, kali
ini tujuan berikutnya adalah nasi Padang. Dan ternyata ini kali pertama rekor
tidak menemukan RM Padang disini. Ada, tapi sedang tutup. Maka kita asumsikan
saja tidak ada. Hehe
Akhirnya pilihan kami
jatuh kepada warung sederhana sebelah parkiran dekat sungai. Saya pun memilih
ikan (lagi) mumpung masih di pantai bersama orek dan nasi secukupnya. Cukup
dengan 10.000 saja kok. Kenyang. Dan seperti biasa, sebelumnya kita akan
diperebutkan abang-abang tukang ojek yang sibuk datang silih berganti. Dan
cukup tebarkan senyum bahagia seraya berkata “Maaf a, sudah ada yang jemput”
14.30
Aa Djarot datang dengan
kendaraan hijaunya. Bergegaslah kami mencari posisi masing-masing. Di dalamnya
ada beberapa anak SMP yang memakai baju pramuka, duduk berbaris mesra. Sedang
menikmati masa-masa muda mereka nampaknya. Dan semoga mereka menjadi salah satu
harapan bangsa untuk memajukan Sawarna. Amin
14.40
Tak lebih dari sepuluh
menit, kulihat berempat orang teman sudah tertidur lelap. Wah cepat sekali
mereka tidur.ckck
Tak terasa perjalanan
ini sudah akan berakhir. Ah, terlampau cepat rasanya. Masih banyak hal yang
belum dikunjung bersama. Dan semoga ada kesempatan yang lebih lama suatu saat
nanti.
Elf terus berlalu,
melewati aspal nan tajam dan berliku. Kiri dan kanan nya adalah perbukitan yang
sangat hijau. Benarlah kiranya kata banyak orang, bahwasanya untuk mencapai
sesuatu yang indah itu memang tidak mudah, ibarat surga yang tersembunyi jauh
sana. Butuh perjuangan untuk mencapainya.
16.35
Akhirnya kami sampai di
terminal Pelabuhan Ratu yang masih sepi. Bergegas menuju MGI, dan (lagi) jangan
pernah percaya pada kernek bus yang mengatakan kalau bus ke Bogor telah habis.
Matahari semakin
meninggi, juga terlihat semakin cerah. Memedar indah di langit Sukabumi. Lalu
berserak di riak gelombang Samudera Hindia. Di tempat sang ratu pernah
berlabuh.
17.05
Perjalanan telah
dimulai. Kutatap secuil kehidupan di balik kaca. Dalam. Entahlah sayapun
mendadak menjadi melow. Mungkin berat untuk berpisah. Mungkin.
21.45
Sampai di sate Cianjur.
Setelah melewati macet yang selalu menjelma menjelang senja. Telah selesai
perjalann 2 hari singkat yang mengesankan. Ah, terasa seperti mimpi. Malam
kemarin rasanya kami baru makan malam ikan bakar bersama. Dan malam ini sate
ayam pun menjadi penutup yang indah. Seindah cerita kita, sebermakan perjalanan
kita.
Terimakasih teruntuk
rekan seperjalanan yang luar biasa, Aulia, Fiki, Hafizh dan Bagus. Semoga
dilain kesempatan kita bisa berjumpa lagi. Selamat mahasiswa tingkat akhir,
selamat bermanfaat.
"Dan
selalu saja cinta tidak menyadari kedalamannya sebelum saat perpisahan itu
tiba"
-Kahlil Gibran-
-Kahlil Gibran-