Sunday, December 18, 2011
Dalam kebisuan tanpa makna
Tanpa melodi,tanpa syair yang bersenandung
Menyelami keindahan dalam pudar jelaga malam
Langkah gontai mengarungi waktu yang berjalan
Menyusuri malam diantara ruang hampa
Terayuh menuju selasar di bawah langit
Bulan sabit terlihat indah melengkung di kaki
langit
Menggerek awan yang merengek syahdu bersama
rinai
Memedarkan bayangan tubuhku
Di atas genangan air dimuka tanah
Lusuh...sembraut tak berbentuk
Bagai seonggok sampah yang siap melayang ke
pembuangan
Berkaca pada genangan
Kulihat dalam walau aku malu menatapnya
Kumal,hitam,bergelut dengan tanah
Bersisik debu yang menari tertiup angin
Kusulam kata dari rintihan langit
Bersama gerimis yang tak henti menusuk hening
Kubasuh muka di jalalan itu
Kuhadapkan pada langit penuh harap
Langit...
Jika engkau sudi memberi tempat
Izinkan aku berada di antara gelap malammu
Mendekap diantara ruang kelammu
Tegak dalam ruang hampa yang bersemayam di balik rinai hujanmu
Jadika aku penghiasmu
Walau aku bukanlah pengindah malam yang
gemelap
Tak memberi warna yang cukup mempesona
Tapi percayalah
Kanvas itupun akan tersenyum melukiskan kita
Daun itupun akan sumringah mencatat cerita
kita
Sebagai suatu keabadian yang tak akan bisa di
catat maupun di lukis dalam rangkaian bait kata
Langit...
Bawa aku bersamamu
Menyatu denganmu
Sembunyikan aku..
22 oktober 2011
7:17